My Photo Skulll

Pertarungan seru

naruto vs sasuke timeskip 2

5.10.2008

Cita-citaku

Semua anak-anak yang ada di dunia ini pasti mempunyai cita-cita. Cita-citanya pasti bermacam-macam, ada yang ingin menjadi polisi, guru, insinyur, arsitek, astronot, pemain bola, pilot, pramugari, dokter, perawat, dosen, pengusaha, pedagang, banker, ulama, presiden, anggota DPR, professor, ilmuwan, artis, penyanyi, ahli komputer, sutradara, menteri, dan masih banyak lagi. Begitu juga dengan aku yang punya cita-cita yaitu ingin menjadi seorang dokter spesialis anak.
Cita-citaku itu secara tidak langsung timbul setelah melihat pekerjaan yang dilakukan oleh seorang omku. Omku adalah seorang dokter spesialis bedah tulang atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama Orthopedi di rumah sakit umum A.W Syahrani Samarinda. Melihat beliau bekerja dengan sepenuh hati dan bersungguh-sungguh sehingga para pasiennya bisa sembuh terasa sangat membekas dihati. Dari situlah timbul keinginanaku bila besar nanti aku ingin menjadi seorang dokter. Tapi aku tidak ingin menjadi seorang dokter yang mengoperasi pasien karena aku takut melihat organ-organ bagian dalam tubuh manusia. Atas penjelasan-penjelasan dan keterangan yang diberikan oleh omku bahwa tidak semua seorang dokter harus mengoperasi pasiennya seperti contoh dokter anastesi, hematologi dan dokter anak.
Cita-citaku kata mama sungguh mulia karena seorang dokter itu tugasnya membantu untuk menyembuhkan penyakit. Apalagi aku juga mempunyai penyakit yang secara langsung tidak kelihatan tetapi bila diteliti secara medis maka baru kelihatan. Penyakitku itu nama kedokterannya adalah hemophilia yang menurut buku-buku dan penjelasan dari ortu dan omku adalah penyakit dimana terjadinya kelainan pada pembekuan darah. Artinya apabila terjadi pendarahan maka akan sukar membeku karena adanya kelainan pada factor VIII. Itulah sebabnya aku tidak boleh melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pendarahan. Jika itu terjadi maka rasanya sakit sekali yang tidak terkira. Nah, itu juga yang menyebabkan aku ingin menjadi seorang dokter agar bisa membantu anak-anak seperti aku untuk bisa hidup normal seperti anak-anak lain yang tidak mempunyai penyakit ini. Aku ingin semua anak-anak Indonesia menjadi anak yang sehat, terampil dan pintar. Nantinya bisa menjadi anak yang berguna untuk memajukan Negara Indonesia agar menjadi Negara yang kuat.
Rasanya sudah tidak sabar lagi aku untuk menjadi seorang dokter spesialis anak. Terbayang di dalam diriku seorang dokter memakai baju putih dengan membawa stetoskop yang sedang memeriksa pasiennya. Ingin membantu anak-anak yang sedang sakit agar mereka tidak menangis kesakitan dan bila sudah sembuh dapat bermain bersama teman-temannya. Menuliskan resep dengan rasa obat yang manis dan pasti akan mudah untuk dimakan atau diminum oleh anak-anak. Tidak lupa pula dengan harga obat yang murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat tidak mampu. Kalau perlu aku akan mengadakan pengobatan gratis kepada anak-anak dari masyarakat yang betul-betul tidak mampu.
Agar supaya cita-citaku ini bisa terlaksana dan terwujud maka mulai sekarang aku harus belajar lebih giat dan bersungguh-sungguh serta tidak lupa berdoa kepada Allah. Semoga Allah mengabulkan apa yang kucita-citakan ini.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

HEBAAATT!
Satria bisa nulis, dengan media seperti ini, yang waktu saya seumur satria cuma bisa diungkapin di dalem hati ato paling paling ditulis yang akhirnya ilang gak tau kemana.
Pesen saya cuma, tetep pertahanin semangat itu yang bisa bikin kita tetep maju, karena masih banyak banget temen temen seumur satria yang belum seberuntung Satria.

black_cat mengatakan...

Halo Satria. Nama saya Chelsea, dokter muda yg lagi belajar di bagian anak RS Atmajaya Jakarta. Saya tadi kebetulan sedang browsing google cari info tentang transfusi, terus kebetulan ngeliat blog pak sigit dan blog kamu.

Teruskan semangat kamu ini! Sangat bagus sekali punya harapan yang tinggi sejak kecil! Saya kagum sama kamu, sejak kecil sudah punya cita2 dan jiwa sosial yg tinggi. Saya saja waktu udah terjun di RS baru ngerasain betapa terharu dan senangnya ngeliat pasien sembuh. Lebih terharu lagi kalo liat pasien yang harapan sembuhnya hampir nol, tp mereka bisa hidup layaknya orang normal.

Pesan saya untuk Satria, Satria harus berjuang keras. Perjuangan menjadi dokter tidak mudah. Selain itu, untuk membantu masyarakat miskin ternyata pada kenyataannya tidak semudah itu. Karena jumlah orang miskin sangat banyak! Padahal sebagian dari mereka membutuhkan perawatan yang tidak bisa murah.

Karena itu, giatlah belajar sejak kecil! Yang penting sejak masa sekolah, kuatkan pelajaran terutama biologi, kimia, dan bahasa inggris. Selebihnya, kuatkan fisika dan matematika. Itu modal awal kamu sebelum masuk kedokteran.

Saya sangat senang baca cita-cita Satria yang begitu mulia. Semoga Allah selalu memberkati Satria, hingga kelak Satria bisa masuk fakultas kedokteran, jadi dokter, dan berbakti untuk masyarakat. Semoga sukses!

Suprih Rustanto mengatakan...

Salam kenal kak, apapun cita-cita kita jangan lupa berdoa dan memohon restu dari orang tua kita, niscaya kelak kita bisa mencapainya, amin.. seperti saat ini saya sedang mengejar beasiswa 2010, semoga tercapai...